LAST PAGE (PELUKAN TERAKHIR LAYLA) 1

   Aroma kopi hitam masih memanjakan hidungku, membuka kembali kisah pilu beberapa tahun yang lalu...

                   *  *  *

    Namanya bayu, begitu aku biasa memanggil pemuda kurus bermata sayu itu. Dia hanya teman biasa meskipun kami sering bertemu, dan dia juniorku di organisasi Remaja Masjid kami. Orangnya pendiam tak banyak bicara dan lebih suka menghabiskan waktu sendiri dari pada berkumpul dengan teman-teman yang lain.
     Waktu berjalan beberapa bulan hingga akhirnya semesta memberiku waktu untuk mengenalnya lebih jauh. Entah sejak kapan aku mulai nyaman berbicara banyak hal dengan dia. Cara berfikirnya jauh lebih dewasa dari usianya yg sebenarnya, kami jadi sering sharing tentang masalah pribadi masing-masing.
     Pernah suatu ketika di bulan desember, ada sesuatu yg berbeda dengannya, dia terlihat murung. Aku melihatnya duduk termenung di serambi masjid sambil sesekali menyeruput secangkir kopi hitam selepas acara pengajian yg kami selenggarakan dg takmir masjid. 
    Aku berjalan menghampiri pemuda kurus itu dan duduk tepat di sampingnya.
    "nggak pulang?"
    Tanyaku sambil menepuk pundaknya. Dia hanya diam menanggapi sapaku dg pandangan kosong ke depan.
     "bay!! Kamu nggak pulang?"
     Tanyaku lagi. Dan sekali lagi dia hanya diam, tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Ia menyeruput lagi kopi hitamnya yang berangsur dingin, kemudian merebahkan tubuh kurusnya diatas lantai.
    "hidup ini terasa tidak adil bagiku kak!"
    Ucapnya lirih dengan wajah sedikit memelas. Aku mencoba mencerna kata-kata yang di ucapkan dan mencoba menerka ke arah mana pembicaraan ini di bawa.
     Untuk sejenak suasana menjadi hening sebelum akhirnya ia menunjukkan foto seorang perempuan di ponselnya kemudian menyodorkannya kepadaku. Aku memperbaiki posisi dudukku dan menyulut sebatang rokok yg sedari tadi hanya ku permainkan dg tangan. Ku ambil ponselnya dan ku lihat foto itu.
    "cantik, manis, kelihatannya juga sholihah."
    tanggapanku mendefinisikan sesosok perempuan berjilbab yang ada di ponselnya.
    "namanya layla kak."
    Ucapnya pelan, dia bangkit lalu di seruputnya lagi kopi hitam yang sepertinya sudah menjadi candu baginya sejak dua bulan yg lalu. Kemudian ia kembali merebahkan tubuh kurusnya ke lantai.
    "kami sudah hampir dua tahun pacaran."
     Lanjutnya lagi masih dengan muka memelas.
     "bagus dong!!"
     seruku dengan penuh semangat.
     "lalu kapan kamu akan menghalalkannya? Jangan kelamaan, entar keburu diambil orang..."
     Aku melanjutkan kata-kataku sambil menepuk-nepuk bahunya, berharap ada senyum yg tersungging di bibirnya, karena hari ini dia bukan seperti bayu yang ku kenal. 
     Dia menatap nanar ke arahku, dan tersenyum simpul, kemudian mengalihkan pandangannya pada langit-langit serambi. Matanya mulai berkaca-kaca butiran bening perlahan meleleh dan mengalir jatuh ke lantai. Ups, sepertinya kali ini aku mengatakan hal yg salah, pikirku. Dia bukan bayu yg ku kenal...

LAST PAGE (PELUKAN TERAKHIR LAYLA) 1 LAST PAGE (PELUKAN TERAKHIR LAYLA) 1 Reviewed by ADIB RIYANTO on 02.35.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.