TERJEBAK MASA LALU

Tepat pukul satu malam, dan lagi-lagi seperti malam-malam sebelumnya aku masih khusu' di depan layar televisi. Mata ini menolak untuk di pejamkan, masih terlalu angkuh menatap layar cembung 14 inch yg semakin bersemangat meracuni otakku dg gambar-gambar gerak yg entah menyelipkan manfaat atau hanya menyajikan hiburan murahan. Benar-benar murahan dalam arti yg sebenarnya. Tapi laksana sepuntung rokok bagi para penikmatnya, begitulah layar itu perlahan menjadi candu yg secara terus-menerus meracuni otak para pemirsanya.

Entah, malam ini aku ingin sekali melihat aurora, hal yg hampir mustahil terjadi di langit katulistiwa. Hal gila yg lagi-lagi muncul di otak kerdilku. Atau hanya imajinasi semu bentuk rasa kecewaku? Entahlah, aku memang sering mengada-ada akhir-akhir ini.

Untuk waktu yg lama aku hanya terdiam, fikiranku melayang atau lebih tepatnya di paksa melayang oleh suatu hal yg aku sendiri tidak tahu dan lagi-lagi entah tentang apa, sesuatu yg semu, samar, bahkan tak terlihat sama sekali oleh mata. Dan pertanyaan bodoh yg sering terlintas di fikiranku dg jawaban-jawaban yg tak kalah bodohnya tak pernah sekalipun absen dalam kehidupan yg semakin  monoton ini. Dan sialnya, aku selalu memanjakan dan menikmatinya. Perasaan dan sikap konyol yg seharusnya sudah ku buang jauh bersamaan dg kepergiannya, masa lalu itu. Ya! Sudah beberapa bulan ini, dan aku masih saja terjebak dg kisah tololku di masa lalu.