CELOTEH ILALANG LIAR


Langit terlihat merah malam itu, mungkin akibat polusi cahaya yang semakin gemerlap di dusun kecil di kaki langit ini. Biasnya menghalangi cahaya gemintang yang lebih sering alpha setelah program listrik masuk desa hampir dua dekade yang lalu. Malam menjadi lebih semarak dengan lampu-lampu yang bertebaran di seantero dusun. seperti sekumpulan kunang-kunang yang bergerombol membicarakan tentang hujan yang tak kunjung reda sedari pagi.

gemerlap lampu-lampu temaram kini berhasil meniupkan sepi di surau-surau dusun kami. Hanya detak jarum jam dinding usang yang menjadi penghuni setia dalam kesendiriannya. Pun purnama tak lagi menarik bagi anak-anak dusun untuk bermain di tanah lapang. Banyak celoteh dan tawa disana, biasanya baru akan berhenti jika ada salah satu dari kami yang menangis lalu mengadu pada ibu, dan sang ibu hanya akan tersenyum kecil melihat tangis manja anaknya.

Tapi kini para penghuni dusun sudah mulai membangun kemasing-masingannya sendiri. Selepas senja mementaskan tarian perpisahan pada siang, dan gelap merayap pelan menelan senja mereka lebih nyaman berlama-lama dengan gadget barunya, dan sebagian yang lain memilih khusu' di depan layar TV hingga malam beranjak larut. Sedangkan surau kami? jangan tanyakan tentang itu, karena "aamiin..." panjang yang dulu selalu berkumandang, kini menciut di telan kemasing-masingan.

Virus itu, yang di bawa oleh para budak rantau telah menjalar disini dan menginfeksi setiap sendi kehidupan. Bahkan ada yang (berpura-pura) lupa dengan bahasa ibu mereka serta berlagak seperti orang kota agar di bilang "wah" oleh para penduduk dusun. Entah mengapa aku selalu ingin muntah jika melihat orang seperti itu. Mungkin mereka lupa dari mana mereka berasal, atau mungkin juga aku yang terlalu naif menyikapi ini? entahlah,,,

Manusia disini tak lagi menjadi makhluk sosial, karena mereka telah mengkultuskan kemasing-masingan menjadi dewa dan memposisikannya diatas segalanya.

CELOTEH ILALANG LIAR CELOTEH ILALANG LIAR Reviewed by ADIB RIYANTO on 16.27.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.